MANAJEMEN DAN ORGANISASI, DAN BAGAIMANA FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI.

MANAJEMEN

                Secara etimologis, kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris, yakni management, yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari  Bahasa Italia, maneggio, yang diadopsi dari Bahasa Latin managiare, yang berasal dari kata manus, yang artinya tangan (Samsudin, 2006:15). Sedangkan secara terminologi terdapat banyak definisi yang dikemukakan oleh banyak ahli.
            Marry Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
            Manajemen menurut H Koontz (1982) menjelaskan definisi manajemen sebagai berikut, Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditentukan. Yang dimaksud proses ialah mengerjakan sesuatu dengan pendekatan yang sistematis. Sedang sumber daya perusahaan terdiri dari tenaga, keahlian, peralatan, dana dan informasi.(1)
            Manajemen menurut G.R. Terry adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya (Hasibuan, 2001: 3).
            Menurut Handoko, manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi- fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), 
            Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien (2)

DAMPAK MEMPELAJARI ILMU MANAJEMEN

             Dalam kehidupan sekarang ini menurut saya ilmu manajemen bagi seseorang pasti memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Segala hal yang akan dikerjakan harus diatur dalam kehidupan sehari-hari pun juga memerlukan ilmu manajemen agar hal yang kita kerjakan menjadi efektif dan efisien. Dengan adanya manajemen, semua kegiatan yang ingin kita lakukan bisa tercapai dengan sesuai harapan. Karena semua sudah terencana maka tidak ada yang terbengkalai. Dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan dalam kehidupan. Sehingga akan sesuai dengan apa yang telah kita rencanakan sebelumnya. Tentunya ilmu manajemen ini akan sangat bermanfaat untuk kehidupan kita jika kita mempraktikannya secara tepat dan benar, terutama untuk kita para mahasiswa, karena tugas-tugas atau mengikuti organisasi atau pekerjaan yang kita lakukan diluar kuliah yang kita ambil akan menjadi lebih mudah dan terorganisir lebih baik. Ini berarti bahwa secara tidak langsung kita pun sudah menjadi seorang manajer, karena apabila kita bisa mengatur semua rencana-rencana yang kita baik dan benar maka kita berhasil menjadi manajer dalam kehidupan kita sendiri. Dalam ilmu manajemen sendiri apabila kita mempelajari lebih lanjut kita juga akan bisa membuat dan melihat bagaimana kita kedepannya, sehingga kita bisa mempunyai target dan pengambilan 
Original Picture

ORGANISASI
            DR. Sondang P. Siagian Menjelaskan bahwa Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara 2 orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seseorang atau beberapa orang disebut bawahan(3).
            Gibson J L, et al. Dalam bukunya yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa indonesia menjelaskan Organisasi adalah unit terkoordinasi terdiri setidaknya 2 orang yang berfungsi mencapai satu sasaran tertentu atau serangkaian sasaran(4).
            Dari Pengertian tokoh tokoh diatas saya menyimpulkan bahwa organisasi adalah Wadah atau tempat yang terdiri lebih dari satu orang yang memiliki tujuan dan sasaran yang sama yang melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut.

ALASAN SESEORANG MASUK ORAGANISASI
             Karena Seperti yang saya simpulkan bahwa organisasi adalah wadah atau tempat yang terdiri lebih dari satu orang yang memiliki tujuan dan sasaran yang sama yang melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut, karena dalam organisasi kita juga bisa bertukar pikiran dengan anggota lainnya sehingga menambah wawasan kita tentang organisasi tersebut maupun tentang ilmu lainnya, dalam organisasi kita juga dapat melatih tanggung jawab kita sebagai anggota baik dari segi waktu maupun sifat sikap dan hal lainnya, dan didalam organisasi kita juga belajar bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah dan alternatif-alternatif memecahkan masalah tersebut. dan juga didalam organisasi kita dapat melatih kemampuan berkomunikasi kita baik sesama anggota maupun kepada pimpinan dalam suatu organisasi. jadi alasan mengapa banyak sekali orang yang masuk ke dalam organisasi adalah organisasi itu sendiri yang memberikan banyak manfaat bagi anggota anggota baik secara langsung maupun tidak langsung.

FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN
      George R. Terry dalam Tanti Prastuti (2014), memberikan gambaran yang lebih jelas tentang fungsi manajemen yang dikenal dengan “POAC” yaitu: 
1. Perencanaan (planning) 
2. Pengorganisasian (organizing) 
3. Pelaksanaan (actuating) 
4. Pengawasan (controlling)
       Dari beberapa rumusan tersebut oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa pada dasarnnya rumusan tersebut hanya berkisar pada empat fungsi sebagaimana yang dirumuskan oleh George R. Terry dalam Tanti Prastuti (2014). Berikut ini penjelasan ke empat fungsi tersebut.

a. Perencanaan (Planning)
       Perencanaan adalah fungsi yang sangatvital yang bukan hanya tugas seorang pemimpin tetapi juga harus melibatkan setiap orang dalam sebuah organisasi guna menentukan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mencapainya. Sondang P. Siagian dalam Tanti Prastuti (2014), menjelaskan bahwa: “Perencanaan (planning) adalah keseluruhan proses perkiraan dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan”. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan suatu proses perumusan tentang apa yang akan dilakukan dan dan bagaimana pelaksanaannya. 

b. Pengorganisasian (Organizing) 
       S. P. Siagian dalam Tanti Prastuti (2014) mengemukakan bahwa, pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang yang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan. Seteleh perencanaan dilakukan, maka fungsi selanjutnya adalah pengorganisasian.Definisi di atas menjelaskan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses pengaturan keseluruhan sumber daya dalam sebuah organisasi. Pengaturan itu mencakup pembagian tugas, alat-alat, sumber daya manusia, wewenang dan sebagainya untuk menghindari kesimpangsiuran dalam pelaksanaan kegiatan. Fungsi ini lebih cenderung pada pengaturan kegiatan administratif. Tujuannya agar tercapai efesiensi danefektivitas dalam tahan dan fungsi berikutnya . 

c. Pelaksanaan (Actuating)
         Menurut George R. Terry dalam Tanti Prastuti (2014) yang dimaksud dengan pelaksanaan adalah : “Tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota suka berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran agar sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha organisasi.” Pelaksanaan dilakukan setelah fungsi perencanaan. Agar pelaksanaan berjalan sesuai dengan perencanaan maka sangat ditekankan pada bagaimana cara/strategi seorang pemimpin dalam menggerakkan pegawainya. Hal ini sangat penting untuk menghindari agar bawahan tidak melaksanakan tugasnya di bawah tekanan atau paksaan tetapi atas dasar pilihan sadar dengan penuh tanggung jawab. 

d. Pengawasan (Controlling) 
           Fungsi pengawasan sangat penting tanpa adanya pengawasan maka fungsi-fungsi yang lainnya tidak akan berjalan efektif dan efisien. Pengawasan tidak hanya berlangsung pada saat pelaksanaan, tetapi juga pada saat perencanaan dan pengorganisasian. Pada dasarnya dalam fungsi pengawasan juga terdapat prosespengevaluasian untuk menjaga agar seluruh kegiatan tidak melenceng dari tujuan yang ingin dicapai. Menurut Stephen Robein (Inu Kencana Syafiie, 2011), pengawasan dapat didefinisikan sebagai: “Proses mengikuti perkembangan kegiatan untuk menjamin jalannya pekerjaan, dengan demikian dapat selesai secara sempurna sebagaimana yang direncanakan sebelumnya, dengan pengoreksian beberapa pemikiran yang saling berhubungan.(5)


TINGKATAN MANAJEMEN DAN KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI MANAJER
            Manajemen puncak (top level management) adalah tingkat manajemen yang paling atas dan memiliki otoritas tertinggi pada sebuah organisasi perusahaan dan bertanggungjawab langsung kepada pemilik perusahaan. Umumnya, manajemen puncak hanya bekerja pada tatanan konseptual dan pemikiran, bukan pada hal hal teknis. Manajemen puncak memiliki kewenangan yang paling besar diantara manajemen pada tingkatan lainnya.
Manajemen puncak berhak untuk memilih, mengangkat, memberhentikan manajemen yang berada dibawah otoritasnya.
            Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hirarki manajemen pada sebuah perusahaan. Manajemen ini dipilih oleh manajemen puncak dan anajemen tingkat menengah bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen puncak. Berbeda dengan manajer puncak, manajer tengah cenderung bekerja mengandalkan kemampuan manajerial dan hal teknis. Kurang membutuhkan ketrampilan yang sifatnya konseptual. Manajemen tingkat menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan manajer dibawahnya. Manajemen pada tingkat ini bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilakukan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap beberapa karyawan operasionalnya. 
            Manajemen lini pertama (low Level Management) adalah tingkatan manajemen yang paling rendah dalam sebuah perusahaan. Manajemen ini bertugas untuk memimpin dan mengawasi kinerja tenaga operasional. Karena salah satu tugasnya mengawasi karyawan, manajemen tingkat pertama bekerja menggunakan keterampilan teknikal dan kemampuan komunikasi. Kemampuan konseptual hampir tidak dibutuhkan oleh manajer ini. Manajemen lini pertama tidak membawahi manajer yang lain. Mereka juga bagian dari manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana dan tugas yang diberikan oleh manajemen yang lebih tinggi.(6)
            Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.[13] Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
            Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
            Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
            Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

(1)Soeharto I.1995. Manajemen proyek dari konseptual sampai operasional. Jakarta: Erlangga. Hal 17.
 (3) Sofyandi H, Garniwa I. 2007. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Graha Ilmu
(4) Terjemahan Buku : Gibson J L, et al. 1996. Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses edisi 8 jilid 1. Jakarta : Binarupa Aksara.

Comments

Popular Posts