DASAR - DASAR AKUNTANSI : PANDANGAN MENGENAI AKUNTANSI


                                

            Ada banyak pihak yang memberikan pandangan berbeda mengenai akuntansi, yaitu akuntansi sebagai suatu ideologi, bahasa, catatan historis, realita ekonomi, sistem informasi, komiditi, pertanggung jawaban, dan teknologi.

·   Akuntansi Sebagai Suatu Ideologi

            Akuntansi dianngap sebagai alat melegitimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi, dan politik kapitalis. Bahkan menurut Karl Marx, akuntansi merupakan bentuk kesadaran yang palsu dan merupakan alat untuk memistikkan, bukan memberikan informasi yang benar tentang hubungan sosial yang membentuk lembaga produksi. Ideologi kapitalis telah menyebarkan paham bahwa yang menjadi penggerak produksi adalah pemilik modal, sedangkan menurut Karl Marx adalah bahwa pekerjalah yang seharusnya dianggap sebagai penggerak adn pemilik faktor produksi, yang pada akhirnya memiliki hak untuk menikmati hasil produksi. Akuntansi tidak bebas nilai, dan sering dijadikan sebagai alat untuk meligitimasi dan mendukung ideologi kapitalis atau penguasa organisasi.
            Organisasi terbentuk dari sekumpulan manusia. Misi dan tujuan organisasi seharusnya disesuaikan dengan sikap hidup dan filosofi dari manusianya selaku pembentuk organisasi. Kalau ideologi seseorang berbeda dengan ideologi yang telah melahirkan akuntansi konvensional (kapitalis), maka konsep akuntansi yang dipakai juga seharunya berbeda. Pada kenyataannya, konsep akuntansi yang mendominasi praktek saat ini adalah konsep akuntansi yang dilahirkan dari paham kapitalis (ideologi negara barat).

·   Akuntansi Sebagai Bahasa Bisnis

            Akuntansi sering dianggap bahasa bisnis, yang fungsinya adalah untuk mengkomunikasikan informasi mengenai perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders). Lewat bahasa akuntansi inilah, pihak-pihak yanh memiliki kepentingan terhadap perusahaan dapat memperoleh gambaran mengenai kondisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan. Sama seperti halnya dengan bahasa, akuntansi juga memiliki simbol-simbol, istilah, kata-kata, yang terkadang hanya dapat dipahami oleh mmereka yang mengetahui atau mengerti tentang akuntansi. Contohnya adalah mengenai istilah debit-kredit, akun(perkiraan), jurnal penutup, buku besar, neraca, jurnal pembalik, dan lain-lain.
            Kalau bahasa memiliki tata bahasa, maka akuntansi juga memiliki aturan-aturan atau ketentuan yang memungkinkan stakeholders memahami pesan yang disampaikan perusahaan. Contohnya adalah ketentuan atau aturan mengenai persamaan dasar akuntansi, saldo normal, proses penyesuaian, mekanisme pembuatan jurnal penutup, pengakuan pendapatan dan beban, pencatatan dan penilaian persediaan, penghapusan piutang tak tertagih, pengakuan bunga berjalan, dan lain-lain.

·   Akuntansi Sebagai Catatan Historis

            Kalau kita berbicara mengenai akuntansi, maka sesungguhnya yang menjadi pusat perhatian dari pelaporan adalah data transaksi keuangan atau bisnis yang telah lewat. Akuntansi dianggao sebagai wahana untuk memberikan gambaran tentang sejarah organisasi dan transaksi yang dilakukannya dengan lingkungannya pada masa yang telah lewat. Catatan ini akan menunjukkan bagaimana manajemen mengelola sumber daya perusahaan. Data historis ini (yang dapat diukur dan dikuantifikasi) akan dicatatat dalam jurnal, diposting ke buku besar, dan kemudian menghasilkan laporan keuangan.

·   Akuntansi Sebagai Realita Ekonomi Saat ini

            Akuntansi dianggap dapat memberikan gambaran mengenai suatu keadaan atau realita ekonomi perusahaan pada saati ini. Konsekuensinya adalah bahwa aktiva dan kewajiban perusahaan harus dicatat dan dilaporkan dengan menggunakan nilai pasar wajar saat ini, bukam biaya historis. Dalam praktek, antara penggunaan biaya historis dan nilai pasar wajar sebagai atribut pengukuran seringkali masih menjadi perdebatan.
            Ada pihak yang beranggapan bahwa penggunaan biaya historis sebagai dasar pencatatan dan pelaporan memiliki keunggulan dibandingkan dengan atribut pengukuran lainnya, yaitu dapat lebih dihandalkan. Secara umum, penggunaan laporan keuangan lebih memilih menggunakan biaya historis karena memberikan tolak ukur yang lebih dapat dipercaya atau lebih subjektif. Sedangkan pihak lainnya justru beranggaoan bahwa informasi yang disajikan berdasarkan nilai pasar wajar adalah lebih relevan bagi pengguna laporan keuangan dibandingkan dengan biaya historis. Pengukuran dengan menggunakan nilai wajar, menyediakan gambaran yang lebih baik tentang nilai aktiva dan kewajiban perusahaan.

·   Akuntansi Sebagai Sebuah Sistem Informasi

            Akuntansi merupakan teknik yang menggambarkan proses hubungan antara sumber data keuangan dengan para penerima informasi melalui saluran komunikasi tertentu yang dinamakan siklus akuntansi.
            Seluruh data transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan dipindah-bukukan atau diposting ke dalam buku besar sesuai klasifikasi masing-masing akun terkait, langkah selanjutnya adalah menyiapkan neraca saldo, menganalisis data penyesuaian, menyiapkan ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan keuangan, ayat jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan, dan ayat jurnal pembalik. Proses akuntansi yang diawali dengan menganalisis dan menjurnal transaksi, dan diakhiri dengan membuat laporan dinamakan sebagai siklus akuntansi (accounting cycle). Produk akhir dari siklus akuntansi ini adalah laporan keuangan.

·   Akuntansi Sebagai Komiditi

            Komiditi adalah barang yang dibutuhkan konsumen karena daya gunanya. Output akuntansi yang berupa laporan keuangan, yang berisi informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan, adalah merupakan hasil dari sebuah sistem akuntansi. Output ini sangat dibutuhkan oleh para penggunanya terutama dalam proses pengambilan keputusan ekonomi (baik keputusan investasi, kredit, maupun keputusasn serupa lainnya). Komiditi ini akan tetap diproduksi dan dicari apabila dapat memberikan manfaat kepada penggunanya. Dalam era informasi (globalisasi) ini, profesi akuntansi harus mampu mengatasi resiko atas kemungkinan tidak terpenuhinya kebutuhan users akan informasi keuangan. Sudah saatnya bagi profesi akuntansi untuk memulai mengambil tindakan-tindakan yang dapat menjamin utilitas laporan keuangan dimasa mendatang.

·   Akuntansi Sebagai Pertanggung Jawaban

            Laporan keuangan, sebagai produk akhir dari serangkaian akuntansi, merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pihak principal (investor, pemilik dana) untuk melaporkan hasil atau kinerja yang telah dilakukan sepanjang periode. Dalam hal ini, manajemen bertindak selaku agen atau pihak yang telah diberi wewenang dan kepercayaan penuh oleh principal untuk mengelola assets atau bisnis perusahaan. Dengan adanya laporan pertanggung jawaban ini, maka sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan oleh principal untuk dikelola manajemen dapat ditelusuri.

·   Akuntansi Sebagai Teknologi

            Teori akuntansi merupakan bagian dari praktek. Agar teori akuntansi bisa dipakai dalam praktek maka diperlukan sebuah teknologi untuk menjembatani antara teori tersebut dengan praktek. Teknologi bisa bersifat berdimensi intuitif atau judgment yang berasal dari kenyataan sosial. Kalau teori berguna untuk menjawab pertanyaan “mengapa”, sedangakan teknologi menjawab pertanyaan “bagaimana caranya”. Jadi, akuntansi adalah sebuah teknologi perangkat lunak, yang ditujukan untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku variabel-variabel sosial atau ekonomi tertentu. Wujud yang nyata dari akuntansi sebagai perangkat lunak adalah bahwa akuntansi merupakan disiplin ilmu rekayasa informasi dan pengendalian keuangan.


Hery. 2013. Teori Akuntansi, Suatu Pengantar.Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Comments

Popular Posts